Kamis, 10 Agustus 2017

DIALOG HATI

Dirimu adalah sebuah dunia yang unik... Saat engkau mencintai seseorang, maka engkau memandang orang itu bak seorang raja.

Namun saat engkau membencinya, maka pandangan itu berubah, dari seorang raja menjadi sosok syaithan yang menjijikkan.

Engkau mengira dunia berubah... Padahal engkaulah yang berubah..
Disaat dirimu bahagia, engkaupun melihat dunia seolah tersenyum..
Namun disaat dirimu mengalami fase jenuh.. Maka dunia dimatamu seolah menangis..
Semua bagai hidup dalam pekat gelap..
Padahal dunia tak pernah menangis dan tertawa..
Engkaulah yg tertawa dan menangis.
Kasihan sekali dirimu..
Bila menganggap benci membuatmu kuat..
Iri membuatmu terlihat pintar..
Dan sifat keras menjadikanmu manusia terhormat.

Belajarlah untuk tersenyum bersama orang-orang disampingmu..
Menyertai mereka dalam suka dan duka..
Hiduplah disisi mereka...
Bergaullah dengan mereka.. Belajarlah untuk tidak bersikap masa bodoh dengan memberi salam pada setiap orang yang lewat dihadapanmu.
Jangan berteriak bila sahabatmu lambat, mungkin dia lelah..
Jangan memutus persahabatan bila dia salah.
Karena dia bukan malaikat, hanya manusia biasa sepertimu.

Jangan kecewa bila engkau kehilangan sesuatu yang berharga.
karena bila engkau rugi dalam satu perniagaan..
Maka ingatlah engkau telah mendapat untung dalam perniagaan yang lain.. Bagaimanapun pahitnya hidup.. tetaplah tersenyum..
Jangan lupa. segalanya tercatat dalam lebaran takdir, sebelum engkau menjadi satu dari miliyaran manusia..
Meski esok masih sesuatu yang ghaib, tetap mimpikan hal yang terindah..
Karena esok adalah hari yang baru..
Bila engkau ditaqdirkan berumur panjang, berarti esok adalah dirimu yang baru.. Pernakah engkau mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi:
رضا الناس غاية لا تدرك *"Ridho manusia adalah sebuah cita yang tidak dapat dicapai"* Seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal bila ungkapan ini dinukil seutuhnya maka ungkapan ini merupakan ungkapan yang mengandung makna yang sangat luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar